Bukan Iseng Biasa

malam itu

bayangmu temani khayalku
rindu yang merasuk kalbu
menyulam namamu di benakku
bibir kelu
bersikap pun ku tak mampu
adakah kau sadari pesan hati ini?

ingin skali kuutarakan maksud
maksud memintamu, jadikanku bidadarimu
namun malu hati tuk ungkapkan
karna diri ini merasa tak pantas
tak sampai hati mengotori ibadahmu
tak sampai hati merusak hubungan mu dengan Nya
pikirku pun terpaksa menepisnya
terbang bersama angin
yang mungkin singgah
disana
di tempat kau berada
untuk memberitahumu
entah sampai kapan...
waktu lah yang kan jawab

namun ramainya celoteh jangkrik,,menyadarkanku dari lamunan,,,lamunan tentang asa yg tak terungkap.. yah..ketika ku putuskan untuk mencoba merasakannya,,maka harus ku pasrahkan ketika ku juga harus mengakhirinya

aku pun begitu

percayakah..?
aku pun pernah mengalami itu

masa dimana ku tersedot dalam lorong waktu
seolah sgalanya terlihat dari kaleidoskop
yang menghadirkan warna warni pelangi



dan tak lama setelah itu
kudapati butir-butir jernih mengalir dari mataku
meleleh di pipiku



sedih dan sakit rasa hati ini
bagai teriris sembilu
rindu pun merasuk kalbu
seperti rasa haus akan selaksa madu



apakah itu semua salah sang waktu?
tidak
bukan sayang
tidak ada yang salah
hanya saja...
kebijaksanaan kadang bersembunyi di balik ego
menciptakan nalar-nalar liar



jadi kawan
marilah sejenak pejamkan mata
telusuri dalam hati
apa yang sungguh engkau cari
hingga mungkin kau akan malu
maluuuuuuu sekali telah membuang air mata mu yang berharga itu
TERSENYUMLAH
wahai Kawan 
^_^

JERIT KETIDAKMAMPUAN

aaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrghh

kau

yang sangat aku benci
memaksa masuk dunia ku
bersemayam dalam kepala ku
bertengger dalam ingatan ku
menari-nari dalam taman hati ku

kau

perlahan tapi pasti
ukirkan nama mu di setiap sadar ku
hadirkan bayangmu di setiap khayal ku

kauuuuuuuuuuuuuu
tahu ?

aku
suka

suka sekali

entah apa

tak perlu lah kau tahu

tapi ku ingin
ingin sekali
mengertilah
ku hanya ingin katakan
bahwa

AKU SUKA SEKALI

kau

Enam Sejalan

Pasti kalian familiar dengan rangkaian kata "lima sekawan". Dan hampir pasti juga kalian menebak atau bahkan mengetahui betul kalo rangkaian kata itu tuh salah satu judul novel yang menceritakan tentang persahabatan. Hmm,,terus terang aja nih ya (karena saya bukan pembohong), saya sendiri belum pernah membaca novel itu. Hihi. Cuma baca sampul depan aja dan sekilas sinopsis. Itupun terpaksa. Tapi sepertinya ga penting kalian mengetahui alasan keterpaksaan saya. Bukan begitu bukan? Karena disini, saat ini, saya juga tidak ingin membahas hal itu. Tolong jangan paksa saya. Pliiissss. Oke, terima kasih.

Lanjut.

Eh, kayaknya kalian masih bingung ya, emang apasiii hubungannya lima sekawan itu dengan narasi deskripsi yang akan saya buat kali ini. Apa ya hubungan mereka? Apa hayooo? Ternyata ga ada hubungannya tuh teman-teman. Hehehehe *gubrag.

Cape' ah saya pura-pura lucu, jadi langsung aja ya. Alkisah, di sebuah negeri yang dilalui garis khatulistiwa, tepatnya di sebuah kota metropolitan bernama JAKARTA, menyembullah sebuah universitas swasta yaang di dalamnya tumbuh dan berkembang enam peri cantik. Entah itu berat badan, pemikiran, sensitivitas, kepedulian, dan lain sebagainya yang sebisa mungkin penting untuk dikembangkan. Termasuk juga hubungan pertemanan. Ke enam peri cantik ini masing-masing bernama Nda_cantik, D-she, Esti, Mega, Molen dan Chayuta. Mereka ini punya kata ajaib (istilah molen) masing-masing loh.
Nda_cantik dengan "bolleeeeeh" nya.
D-she dengan "aaaaahhhhh" nya.
Esti dengan "gigi lu" nya.
Mega dengan mmm apa ya? wah dia ini yang paling ga jelas..hahaha..maap ya mega :))
Molen yang hingga kini masih bangga dengan "upil" nya.
Chayuta...terserah ah dia mau apa. Dia ini ga penting, bener deh.

Layaknya genk, mereka ini sering banget sama-sama. Entah itu seneng, bahagia, ceria, yah pokoknya senang-senang deh. Apa saja yang bisa bikin mereka ini ceria, bercanda tawa, bersenda gurau bersama meski ala kadarnya. Haha. (boros banget yah kata-kata saya). Pokoknya ga pernah yang sedih-sedih. Soalnya kalo pun sedih yaaaaa tanggung sendiri-sendiri. WAKAKAKAKAK.

Seperti yang sudah saya bilang tadi, yang itu tuh, kalimat yang diatas. Iiiiihh, masa gitu aja saya harus jelasin lagi. Ga ah. Saya ga mau, bwleeee :ppp. Ya sudah saya kasih tau lagi. Mereka ini selalu bersama di kampus. Di kantin kah (emang punya kantin??? bingung sendiri), di mushola kah (kecuali kalo ada yang lagi cuti sholat), di student lounge kah, di kelas kah (ini mah emang, secara satu kelas >_<), bahkan di toilet. WOOOOOOW. Eitz, tentunya ga satu bilik loh. Aje gile, gile aje. Mereka masih cukup waras koq. Haha...

Mmmm...mungkin hal tersebut di atas masih dalam kategori wajar. Iya ga siiiich?? Iya kan yah, bener kan masih wajar. Nah ini nih yang paling konyol. Tau ga sich apa? Apa sich, ga tau kan? Mereka ini punya kebiasaan yang ANEH. Menurut saya ini benar-benar kurang wajar. Apa dong itu...yaitu adalah bahwasanya mereka ini selalu dan hampir selaluuuuuuu pulang dalam waktu yang sama. Di setiap kesempatan. OMAIGOT. Sebenernya sich cukup biasa yah. Apalagi yang kata orang-orang biasa disebut teman akrab. Tapi coba deh kalian pikir (bagi yang mau aja). Rumah mereka tuh ya, saling berjauhan satu sama lain. Bahkan berlawanan arah. Tapi mereka fine fine ajah tuh. Yang saya perhatikan selama ini loh. Ga tau deh kalo perhatian saya ada yang luput. Mungkin juga sih salah satu di antara mereka pernah kesal karena harus menunggu yang lain. Tapi ga gitu deh. Mereka ini bener-bener kawan yang sebenarnya. Lagi-lagi ini menurut saya.

Mereka saling sabar menunggu untuk sekedar pulang bareng. Dan itu hanya sampai tempat nunggu angkot. HAHAHA. Yang lebih salut lagi, hanya untuk bareng sampai pintu keluar gedung kampus. AMAZING!!!  Saya sungguh terharu, saluuuuuut. Inilah yang saya maksud dengan enam sejalan. Yaitu dimana ada 6 orang gadis luar biasa cantik nan baik hati yang selalu berjalan pulang bersama. Hahahaha.
                                                      
                                                                 The End

KEBENCIAN PENUH

Duh darimana ya mulainya? Oke deh, tarik nafas dulu saya. Heeeeeeeeemmmmmmppphfff.

Bismilahirrahmanirrahiim. Weleh, mau ngomongin orang koq pake nyebut segala. Ckckck. Aastagfirullahaladziim. Maafin baim ya Allah. Loh, koq baim. Hehe. Maafin saya ya Allah.

Mari langsung saja saya ajak kalian turut andil dalam kisah ini. Sebentar saya mikir dulu apa yang mau saya tulis. Etdaah basa basi keburu busuk nih. Okelah kalo kalian sudah tidak sabar untuk membaca apa yang ingin saya tuangkan dalam tulisan ini. Ikuti saya.

Hari ini, Minggu, 31 Oktober 2010, saya merasa resah gelisah gundah gulana merana dalam tanda tanya. Halah ribet. Intinya saya kesal. Kesaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaal sekali dengan seseorang yang namanya tidak boleh disebut karena ini akan membuat reputasi yang sudah dibangunnya luluh lantak seperti gedung WTC.  Hmm...

Kalian tau tidak. Pasti ga kan ya. Kalo tau saya pasti juga males nulis di sini. Buang-buang waktu tidur saya saja. Tapi saya ulangi sekali lagi bahwa saya K E S A L alias KESAL. Kenapa sih? Daritadi ngomong kesel terus tapi ga bilang sebabnya. OOOOOOOO jadi kalian mau tau ya. Boleh koq. Ini saya kan baru mau cerita. Gimana sih. Jangan bikin saya makin kesel deh. Haha, gubrag. By the way, saya ganti aja jadi kesel ya biar lebih enak ekspresinya. Lebih idup gitu loh.


Jadi gini (capek juga muter-muter), saya kan punya temen yang punya kata-kata bagus dan saya suka kata-kata itu. Kemudian daripadanya, saya dengan segala kerendahan hati memohon izin untuk meng-quote (ngutip gitu deh, masa gitu aja harus dijelasin sih). Karena seharian dia ga online maka saya berinisiatif untuk mengiriminya offline message di YM. Tapi dia tak kunjung membalas pesan saya. Maka dengan penuh percaya diri saya santai aja pake tuh kata-kata. Eh tiba-tiba ada pesen dari dia yang bilangnya jangan dipake. Dengan rasa bersalah yang amat sangat mendalam dan penuh dengan penyesalan, saya meminta maaf ke dia. Lewat YM dan sms. Tapi lagi-lagi ga ada balesan. Bodohnya saya, saya menganggap dia bener-bener serius waktu bilang ga boleh. Padahal seharusnya saya udah tau klo dia ga pernah serius.


Dia ga tau apa saya ini sangat sensitif (kayaknya sih emang ga tau, dia kan ga punya perasaan). Dan saya sampai meneteskan air mata. Ga tau kenapa saya sangat takut kalo dia benar-benar marah. Lebay banget sih ya. Gitu aja koq pake nangis. Emang yang dtangisin peduli apa? Ga. Haha. Payah banget sih saya. Huft. 


Dasar cumiiiiiiiiii. Untuk anda dengan kebencian penuh karena telah berani mencuri sesuatu dari saya. Saya mohon kembalikan secepatnya!!! 


Jakarta, 1 November 2010
dini hari
hoaaaaahhhmm

Sara Bareilles "Gravity" Lyrics







Sara Bareilles - Gravity lyrics


Something always brings me back to you
It never takes too long
No matter what I say or do 

I'll still feel you here
'til the moment I'm gone

You hold me without touch
You keep me without chains
I never wanted anything so much 

than to drown in your love 
and not feel your rain

[CHORUS]
Set me free, leave me be

I don't want to fall another moment into your gravity
Here I am and I stand so tall

just the way I'm supposed to be
But you're on to me and all over me

You loved me 'cause I'm fragile
When I thought that I was strong
But you touch me for a little while 

and all my fragile strength is gone

[CHORUS]

I live here on my knees as I try to make you see that you're everything 

I think I need here on
the ground
But you're neither friend nor foe though I can't seem to let you go.
The one thing that I still know is that you're keeping me down


==> like this song much :D

TANPA JUDUL

kau… 
datang dengan kurang ajar 
perdaya ku dengan bait mu 
menjebak ku dalam labirin hati mu 
hingga ku tersesat 
jauh dan jauh ke dalam 
tanpa tahu dan tak ingin tahu 
jalan tuk keluar 

kau… 
selalu bersembunyi dalam kias kata 
tak memberiku kesempatan tuk mencerna 
hingga ku payah dan lelah dalam penantian 

kau… 
akankah beri ku cahaya mu 
sedikit 
sedikiiiiit saja tuk ketahui isi hati mu ? 

kau…kejam !
tega biarkan ku larut dalam harap 
tega biarkan ku tetap dalam cemas 
tega biarkan ku terus dalam do’a 
yang mungkin kau pun tak inginkan 

kau…
inginkah tahu tentang ku ? 
tentang ku…yang merindumu 
tentang ku…yang inginkanmu 
tentang ku…yang………………… 
jatuh hati pada mu

ingatkah ?
kau bilang... 
"Segalanya harus dipertanggungjawabkan" 
Dan kau pencuri hati ku 
Bertanggungjawablah untuk mengembalikannya...

TIBA-TIBA SAJA

tiba-tiba saja…
kau muncul di tiap hadir ku
menoreh kisah lain alur ku

tiba-tiba saja…
seperti telah mengenal mu
seperti lelah menanti mu

tiba-tiba saja…
segala tentang mu penting
segala tentang mu genting

tiba-tiba saja…
lisan mu sadarkan ku
laku mu pengaruhi ku

tiba-tiba saja…
tanya itu hinggap
siapa diri mu
dan…
ada apa dengan ku?

namun, tiba-tiba saja…
aku tersentak
terbangun dari lamunan
terdiam dalam kenyataan
lirih hati ini berucap

 “Maya Ku kan Jadi Nyata atas Ijin Nya”

Berbalut Kias

dalam kata yang terucap
tersirat makna tak terungkap
hanya bias prasangka dalam persepsi
muncul tanya dalam hati

tak tahukah kau aku ingin mendengar ?
tak tahukah kau aku ingin melihat ?
tak tahukah kau aku ingin merasa ?

aku ingin mendengar, melihat dan merasa yang kau rasa

atau memang sungguh tak ada?
tak adakah rasa itu?
tak bisakah sedikit kau jujur?
jujur pada dirimu sendiri?

mungkin bukan tak ingin
kau hanya tak mampu
tak mampu buat ku luka
tak mampu buat ku berharap

hanya kias yang kau urai
dalam tiap tulis mu
hanya kias yang kau urai
dalam tiap tatap mu
hanya kias yang kau urai
dalam tiap laku mu
hanya kias yang kau urai
dalam tiap senyum mu

ya semua itu
hanya...
berbalut kias
yang tak mampu aku ungkap
dengan logika manusia ku

Jakarta, 18102010
@labkom kampus
^_^


Kenapa ya ?

hari ini, cuaca begitu panas
mentari kembali menghangatkan bumi dengan energinya
tapi...
kenapa hatiku mendung
seperti ada kabut gelap yang menutupi
seperti ada awan hitam kelam yang manghalangi
membatasi cahaya yang masuk ke dalam relung hati
mencegah berbagai logika untuk melangkah
menjauh pergi dari masa lalu
kuat hati untuk tidak merasakannya lagi
teguh pikiran ini untuk tidak memikirnya lagi
tapi...
kenapa hadirnya sosok lain tak mampu membuangnya
seolah sosok itu tak lebih baik
seolah mataku buta
seolah rasaku kelu
seolah duniaku luruh
kenapa aku tak bisa melawannya?
kenapa aku terus tak mau berubah?
kenapa aku terlalu bodoh?
kenapa ya Allah...

Molen bukan Pisang-Esti tidak Haus-Mega Jarang Mendung

Bingung? Bertanya-tanya? Boleh aja..hihi
Pasti mau tahu kan maksudnya apa? Paling tidak saya bisa tahu kalian penasaran karena kalian masih bertahan untuk membaca tulisan saya hingga kalimat ini. Dan mungkin akan terus kalian baca hingga rasa penasaran itu hilang.

Darimana ya mulainya..mm dari kampus aja deh. Kenapa? Yaaa, karena mereka itu teman-teman kuliah saya. Ayolah, pasti kalian ga sejahat itu kan, anggep tempat kuliah saya selain di kampus. Jangan salah, Kampus saya itu elit loh. Borju..haha. Tapi tenang, meskipun begitu saya ga sombong kok. 

Jadi, molen itu nama aslinya maulida. Saya juga ga tau kenapa dia dipanggil molen. Mungkin mukanya mirip pisang berbalut tepung. Tapi ga ah. Kalo pisang molen kan, putih kuning gimanaaa gitu, kalo yang ini mah kayak kepiting rebus, apalagi kalo lagi malu-malu tapi mau,,beuuuuhh..merah padam sooob. Hihi. Bedanya lagi, si empunya wajah ini jutek dan saya akui sedikit manis. Karena yang banyak udah saya ambil. Haha. Saya kenal dia kurang lebih dua tahun. Pastinya ga pake niat kenalan juga. Terpaksa aja. Habis dia punya banyak kesamaan dengan saya. Oh ga, bukan sama cuma mirip. Mirip malesnya. Mirip juteknya. Mirip stresnya (baca: asik). Udah ah segitu aja yang saya kasih di tulisan ini.
Nah, bedanya molen itu sedikit lebih rajin dari saya. Sedikit lebih pintar di atasnya atas saya. Sedikit lebih bijak dan sedikit lebih sabar. Kalo asik sih kami tetep setara. *nyengir.

Objek kita yang kedua adalah Esti. Inget loh, dia bukan salah satu produk minuman. Dia ini teman saya juga. Teman kuliah saya. Tentang teman saya yang satu ini...mm...dia ini,,menurut saya..duh apa ya. Tiba-tiba hilang deskripsi saya tentang dia. Apa karena dia sedang duduk di sebelah saya ya. Padahal dia sama sekali tidak mengintimidasi saya >.<.
Esti ini sabar loh. Bener. Seringkali saya merasa bersalah kalo diam-diam saya ngerasa geregetan sama dia. Kenapa geregetan ya? Karena dia ini tipe orang yang sangat tidak nyaman dengan sebuah kesalahan kecil yang sudah terlanjur dia buat. Event, dia ga sengaja. Dia pasti bakal ngerasa bersalah dengan ketidaksengajaan tersebut. padahal dalam hati saya bilang "udah sich ti, biasa aja..toh ente kagak sengaja".
Seringkali saya juga bilang gitu sih ke dia kalo saya pikir dia sudah keterlaluan dengan sikapnya itu. Cuma saya ga tega. Dia baik sih. Saya juga kan ga mau kalah baik. Haha. Jadi saya dengerin aja dan kalo bisa saya kasih saran. Walaupun seringkali ga banyak membantu. Maaf ya Esti Nui. Esti ini sering juga jadi tempat curhat saya dan ga jarang saya minta pendapat dia. Khususnya dalam hal cinta. Aiiiiihhh. Gitu ga ya. Mudah-mudahan begitu.

Lalu yang terakhir yang juga tidak kalah lucunya. Haha iya bener, dia ini lucuuuuu banget. Namanya Megawati. Panggilannya Mega, Meg, atau Ga. Haha, sumpah panggilan kedua itu ya,,dodol banget sih temen gw yang panggil mega dengan MEG. *nyengir lagi. Jadi kalo kalian pernah denger ganbungan kata "mega mendung", itu hampir sama sekali ga berlaku buat teman saya yang satu ini.
Si mega ini kerjaannya ketawa mulu. Nyengiiiiiir terus. Hampir ga pernah saya liat dia cemberut, sedih atau marah. Ya sesekali mungkin lelah itu manusiawi bukan. Dia ini yang paling polos. Paling polos di antara perkumpulan jomblowati kami. Dan yang menduduki tempat keduanya adalah....eng ing eeeeng..saya. Heee.
Mega ini teman pulang saya. Karena secara kebetulan yang sungguh ga kami sengaja, arah rumah kami sejalan. Itupun didukung oleh si Transjakarta. Selama menjalani kuliah, kami pergi dan pulang naik busway. Bukan jalan bus yang kami naiki melainkan bus. Tentang kenapa disebut seperti itu yaaa kalian tanyakan saja kepada orang-orang yang menyebutnya begitu. Kalo saya kan cuma ikut-ikutan. Hahaha

Saya rasa cukup sekian dan terima kasih. Saya bersyukur diberi kesempatan mengenal dan bisa berteman dengan orang-orang yang belum hebat memang (di mata dunia), tapi mereka sangat hebat bagi saya. *hayo bilang apa sama saya kawan2..hihi
see you...sayonara..sampai jumpa di tulisan saya berikutnya......

ada yang bersedia kasih judul???

PUITIS

ROMANTIS

hadir di relung muda mudi
yang mengaku jatuh hati
seringkali terasa manis
seolah tak akan habis

yakin,mengikat diri dalam janji setia
suka dan duka dilalui bersama
terpupuk selalu rindu di kalbu
meski terpisah ruang dan waktu

namun tak selamanya keindahan datang
karena badai hidup akan terus menerjang
menjadikan mereka tak mampu bertahan
hadapi problematika kehidupan

mereka pun menangis
meratap seakan paling tragis
gelisah membuncah
sesak menyeruak

tak sedikit yang dengan lancang memprotes Tuhan
atau sekedar tersedu mengadu mengharu biru
dan bertanya "mengapa harus aku ya Tuhan?"
.........................................



Harusnya Mudah

kasih ibuuu kepada betaaaa tak terhingga sepanjang maasaaa
hanya memberiii, tak harap kembaliiii
bagai sang surya menyinari duniaaaaaaaa....

Begitulah bunyi penggalan bait yang tercipta untuk mendefinisikan cinta seorang ibu kepada anaknya. Kali ini tak ada yang harus diragukan karena memang begitu kebenarannya. Terlepas dari segala keburukan ibu tiri ataupun ibu kandung yang kurang bersyukur. Para ibu bijak di dunia ini mengasihi anaknya sepenuh hati, segenap jiwa, dan sekuat tenaga.

Melindungi dari beragam bahaya yang mengancam. Bahkan tak ada seorang ibu pun yang rela anaknya menjadi pendonor bagi seekor nyamuk. Ibu akan sigap mengusirnya walau si nyamuk belum sempat mengecup kening si anak.
Dengan sabar beliau bangun tengah malam hanya untuk memastikan apakah si anak baik-baik dalam tidurnya. Perawatannya melebihi suster rumah sakit termahal manapun. Penjagaannya yang ketat jauh lebih baik dari petugas keamanan presiden sekalipun. Pendidikan yang diberikan tak kalah jenius dari profesor-profesor universitas terkemuka di dunia.

Ibu. Dia adalah orang yang pertama merasakan sakit jika si anak terluka. Dia adalah pihak yang akan sangat bahagia jika anaknya tersenyum. Dia adalah sosok yang merasa paling beruntung dan bangga jika si anak berhasil dalam hidupnya. Dia adalah wakil Tuhan yang akan selalu mengikutsertakan nama si anak dalam tiap pinta dan do'a nya. Dia adalah makhluk Tuhan yang paling hebat melebihi pahlawan manapun.

Begitu juga ibuku. Wanita paling sempurna. Tak akan jadi aku yang seperti ini tanpa beliau. Meski kata itu tak terucap langsung dari bibirmu, aku tahu kau bangga pada anakmu ini ibu. Aku mengerti kau mengasihi aku dengan sangat.

Dan harusnya mudah bagiku untuk mengucapkan terima kasih padamu.

Semestinya tak serapat ini bibirku terkatup untuk mengucap "Aku sayang padamu IBU".

Sepantasnya permintaan maaf keluar dari mulutku atas sakit hati yang kutorehkan untukmu.

Maaf, terima kasih, dan ingin sekali aku memeluk sambil berbisik "aku sangat menyayangimu, ibuku".

APA INI ? ! ?! ?

dia berbalas kisah dengan yang lain, aku kesal

dia tak acuh, aku marah

tak ada kabar, aku pun bingung

marahnya, membuat aku sedih

jika sudah seperti itu, aku jadi putus asa...


apa ini? ! ?! ?


rasa ini..


tidak manis seperti gula

tidak juga pahit seperti daun sirih

tidak asin karena aku tidak makan garam

tidak asam seperti buah asam di sayur asem

tidak hambar layaknya sayur kurang bumbu

mungkin pedas? kurasa juga tidak..ini bukan cabai



ya Tuhan...bukan rasa-rasa itu yang mengusikku

karena bukan lidah, melainkan hati yang terusik



kenapa jadi begitu perih, seringkali membuat jiwa merintih
kenapa begitu sakit, seakan tak ada obat
kenapa sesak yang kurasa, padahal oksigen masih gratis
tangis pecah, bulir cairan bening tumpahi wajah
hanya bimbang yang bersarang

apa ini...CINTA??!


semoga bukan


aku tak siap patah hati
aku tak mau ditolak
aku tak ingin meratap



ya Tuhan,,haruskah rasa cinta seperti ini??
tidak bolehkah aku hanya memesan rasa manis??
baiklah,,tidak apa

karena aku percaya pada Mu
maka ku titip cinta ku ini hanya pada Mu

Tanggalkan Putih Abu-abu (cerbung-bagian1)

Iiiih woooooow...
Tak terasa saya sudah dengan sukses menyelesaikan program wajib belajar 12 tahun dari keluarga saya. Horeeeee,,,akhirnya lepas juga seragam putih abu-abu itu dari badan saya. Saya lulus dengan hasil bagus (menurut saya). Tak lupa juga mengucap syukur alhamdulillah. Pastinya saya gembira, ortu senang, keluarga besar riang, tetangga berdendang karena keberhasilan saya. Eh tapi kenapa juga yah tetangga yang berdendang. Owh mungkin karena baru saja beli dandang. Sudahlah, kembali ke topik kelulusan saya.

Kalau Sherina nyanyi dengan lirik betapa bahagianya, punya banyak teman betapa senangnya...kalau saya sih betapa bingung jadinya, harus bagaimana setelah ini? Bukan berarti saya tidak senang lulus. Saya bahkan berniat mengikuti kelas akselerasi waktu itu, tapi sayangnya sekolah saya yang unggulan itu belum mengadakan program akselerasi. Alhasil saya harus mengikuti berbagai peraturan memuakkan selama 3 tahun. Owh tiiiiidak (gaya teletubbies).

Oke, lanjut. Saya dilanda bimbang karena si bingung terus-menerus menghantui saya. Si hantu bingung bilang, mau kemane lu abis dari es em a? mau kuliah? mang punya duit ape? mau kerja? kayak lu punya keahlian aje! (Duh itu setan bingung lama di Jakarta jadi ke-betawi-betawian deh. Ahah) Nah, itu dia masalah saya.

Saya pun berdiskusi dengan kedua orangtua. Berbagai pendapat beradu bakat. Akhirnya keputusan tetap ada di tangan saya. Makin pusing. Saya putuskan untuk bekerja lebih dulu baru kemudian melanjutkan ke bangku kuliah.

Semua teman, di seluruh penjuru nusantara sibuk mendaftarkan diri mereka untuk mengikuti berbagai ujian masuk perguruan tinggi semsntara saya berleha-leha di rumah (asiiik kan,hihihi). Tidak seperti ayah saya yang menyerahkan segala urusan saya kepada saya sebagai si empunya urusan (halah ribet lagi), ibu saya berusaha membujuk saya untuk mau jadi mahasiswa tanpa menunda. Pokoknya harus tahun ini. Begitu kira-kira kata yang cocok menggambarkan sikap ibu saya.

Beliau pun memaksa saya untuk ikut ujian program beasiswa universitas swasta di Jakarta. Untuk tidak mengecewakan beliau, saya pun ikut dengan hati setengah takut nggak bakal nyangkut. Tapi ternyata, Tuhan membuka jalan Nya untuk saya. Saya diterima sebagai mahasiswa program S1 Akuntansi penerima beasiswa di universitas itu.

Sekali lagi, saya lulus. LULUS, teman. Dan dengan ini saya nyatakan bahwa saya tanggalkan si putih abu-abu. Sah??? Saaaaaaahhh. Aminyarabbal'alamin. ^_^ :D

Salam ^_^

Assalammualaikum,apa kabar dunia?
Semoga tetep asik. Hmm akhirnya saya memutuskan untuk menge-post sesuatu yang entah berharga atau tidak untuk kalian semua yang mampir kesini (khususnya teman saya: molen).

Dilatarbelakangi dengan sebuah perasaan ingin iseng akhirnya saya membuat akun blog ini. Sekedar mengusung semboyan GO BLOG. Padahal ga ada secuil pun bakat saya buat jadi penulis. Yah taulah, namanya juga iseng. Ga perlu alesan juga kan. Terus ngapain dong saya menulis panjang lebar sekaligus tinggi membuang kata-kata menjelaskan kepada kalian tentang kenapa saya buat blog ini. Haha. Jadi ga usah aja ya.

Intinya, saya senang lah punya keberanian juga buat ngoceh disini,hihi. Selamat datang di dunia olah kata ku ^_^